Wednesday, May 19, 2010

setahun Pertama Bisnis Marketing bag. 2

Jadilah Bintang dalam Setahun Penuh Pertama

Dalam tulisan pertama sudah saya tuliskan bahwa bertahan di setahun pertama memberikan landasan kesuksesan yang kuat untuk tahun-tahun selanjutnya. Setahun pertama ini ibarat pembangunan fondasi dari sebuah gedung. Belum terlalu terlihat hasilnya, namun setelah itu bangunan yang kokoh dan indah siap didirikan.

Dalam setahun pertama, akan dijumpai orang-orang yang prestasinya melejit, baik dalam merekrut member baru, mendatangkan peserta ke acara-acara, maupun omset yang melejit cepat. Namun kebanyakan di antara mereka hanya bertahan beberapa bulan saja.

Saya ingat, di setahun pertama ada seorang member wanita yang di sela-sela kesibukan kantornya mampu meraih omset sangat signifikan dan mampu mengajak banyak peserta, sehingga peringkatnya melejit dengan cepat. Namun sayang kegigihan dan antusiasnya hanya bertahan 2 bulan saja. Karena ada perselisihan dengan downlinenya, menyebabkan ia seperti kehilangan energi. Ada lagi, seorang member yang demikian hebat hingga banyak sekali testimony kesembuhan darinya. Namun sayang, ketika perusahaan terpaksa membuat kebijakan menaikkan harga produk, ia berpikir negatif dan memutuskan langkahnya.

Sebagai contoh ideal, ada seorang leader di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Kerjanya tidak terlaku hebat, biasa-biasa saja, dan di awal tertinggal dibanding dengan teman-temannya. Namun beliau melakukannya dengan persistent atau istiqomah, dan selalu mengedepankan prasangka baik. Luar biasa, leader inilah yang berhasil sukses, memperoleh income berpuluh kali penghasilannya semula.

Saat ini, ada seorang leader tangguh yang mencapai prestasi fenomenal dalam 6 bulan kerjanya. Beliau sudah membuktikan tidak pernah mengendur dalam 6 bulan ini. Jika ia mampu bertahan beberapa saat lagi, saya berkeyakinan tak lama lagi ia akan menikmati income yang spektakuler. Kita tunggu saja, semoga ia mampu bertahan.

Saya ingin mangajak, .......

Wahai, yang pernah menjadi bintang, sesungguhnya Tuhan sudah menunjukkan tanda-tanda kesuksesan. Namun kenapa engkau berhenti sebelum mencapai hasil yang engkau idam-idamkan. Mengapa masalah spele membuat engkau berpikir negatif dan menyerah? Mengapavrasa bosan dan tidak sabar berhasil mengalahkanmu? Jangan salahkan nasib dan takdir jika demikian. Jangan salahkan Tuhan karena ia telah mmberikan kasih sayang-Nya.

Pendaki gunung ada macam-macam. Ada yang baru melihat ke atas sudah berkata, "ah aku tidak mampu". Ada yang telah mencoba naik beberapa tapak, lantas turun lagi dan berpikir, "aku bukan dilahirkan sebagai pendaki gunung".

Ada lagi yang terus berjuang dengan luar biasa, hingga sampai di ketinggian tertentu, lantas ia sudah merasa puas dan berkemah disitu. Padahal posisinya masih berbahaya, karena bisa kena tanah longsor atau cuaca yang kurang bersahabat.

Dan terakhir ada orang yg terus dan terus mendaki. Terkadang ia istirahat sebentar namun dengan persistent terus mendaki menurut ukuran kesanggupannya dan ia tidak berhenti sebelum mencapai puncak, dimana ia mampu melihat keindahan yang luar biasa. Cuaca yang stabil, dan bertemu dengan makhluk langit lainnya.

Orang bijak berkata, janganlah mengatakan tinggi sebuah gunung, sebelum engkau mencapai puncaknya. Setelah ia mencapai puncak ia akan bertemu awan dan matahari yang lebih tinggi, hingga ia tidak menjadi tinggi hati. Dan ia mampu melihat kehidupan dari atas, dengan sudut pandang langit atau keimanan.


- Posted using BlogPress from my iPad

No comments: